Pada dasarnya, kematian merupakan sebuah kata yang sangat identik dengan kesedihan dan mata. Kematian sebenarnya merupakan sebuah fase yang ditunggu-tunggu manusia yang sadar jika tanpa adanya kematian tidak akan ada proses kehidupan yang kekal dan juga abadi. Ketika seseorang mengalami kematian maka ada beberapa hal yang perlu untuk dipersiapkan. Salah satu keranda jenazah yang dapat dibeli di https://jualkerandaambulance.com/. Keranda ini akan membawa jenazah untuk menghantarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Upacara Kematian Adat Batak
Kematian adalah sebuah akhir perjalanan hidup seorang manusia. Tidak bisa dipungkiri semua orang akan mengalaminya. Dalam sebuah kematian biasanya akan dilakukan upacara kematian tertentu. Tentu saja setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi upacara kematian yang sangat berbeda dari yang lainnya. Salah satunya upacara kematian di masyarakat Batak.
Upacara kematian adat batak ini tergolong sebagai upacara kematian yang sangat unik dan sangat khas. Upacaranya berbeda dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Upacaranya bisa berlangsung hingga berhari-hari dan menyelipkan berbagai tradisi yang sangat menarik.
Tata Cara Upacara Kematian Adat Batak
Di dalam tradisi masyarakat Batak, orang yang sudah meninggal mendapatkan sebuah perlakuan yang khusus. Ini semuanya terangkum dalam sebuah rangkaian upacara kematian adat. Upacara adat ini dilakukan berdasarkan usia dan juga status dari orang yang meninggal dunia. Semakin tinggi statusnya maka semakin besar perayaannya.
Sedangkan bagi yang meninggal masih di dalam kandungan atau yang disebut juga dengan istilah mate di Bortian belum mendapatkan perlakuan khusus atas kematiannya dan tidak perlu dilakukan acara adat kematian. Mereka akan langsung dimasukan ke dalam peti dan dikubur. Akan tetapi jika yang meninggal adalah seorang bayi atau yang disebut dengan mate poso-poso, anak-anak, mati dalam usia remaja dan sudah berusia dewasa akan tetapi belum menikah maka semuanya perlu dilakukan upacara adat kematian. Jenazahnya akan ditutupi dengan selembar ulos yaitu kain khas batak sebelum dilakukan prosesi penguburan.
Ulos ini harus berasal dari pihak orang tua bagi mate poso-poso dan untuk yang lainnya bisa berasal dari saudara laki-laki ibu ( tulang) orang yang meninggal tersebut. Selain itu, rangkaian acara adat kematian di batak juga sangat panjang. Ada juga yang harus menyembelih kerbau beberapa ekor sebelum jenazah di kebumikan. Kepala kerbau tersebut kemudian akan di pasang di rumah duka.
Selain itu ada beberapa peraturan yang harus ditaati pada saat upacara adat kematian di batak yaitu :
- Jika orang yang meninggal sudah berumah tangga tapi belum memiliki anak
- Jika yang meninggal dengan meninggalkan beberapa anak-anaknya yang masih berusia kecil
- Jika orang yang sudah meninggal mempunyai anak yang sudah dewasa atau sudah mempunyai kehidupan baru
- Jika yang meninggal sudah mempunyai cucu tapi masih memiliki anak yang belum menikah
- Jika yang sudah meninggal memiliki cucu angkat
Kelima persyaratan tersebut harus dipenuhi agar bisa melakukan upacara adat kematian di Batak. Jika tidak, maka jenazah akan dikebumikan dengan cara yang biasa.
Selain itu, di batak juga ada tradisi menari saat kematian. Mereka akan menari tor-tor untuk mengiringi kepergian seseorang yang sudah meninggal. Konon ini menjadi salah satu wujud penghormatan terakhir terhadap jenazah dan siap menghantarkannya ke surga. Selain itu, ini juga sebagai wujud penghibur untuk keluarganya yang sedang berduka.