Sebuah nama kota terkadang memiliki arti dan sejarah yang jauh lebih dalam dari sekedar artian belaka. Banyuwangi sebagai contohnya. Meski di dalam bahasa jawa diartikan sebagai Banyu โ air dan wangi, atau air harum, namun terdapat sejarah yang menarik. Sejarah itu pula yang mendasari asal usul kota Banyuwangi. Berikut ulasannya.
Cerita Asal Usul Nama
Cerita yang paling dikenal adalah gambaran air sungai wangi yang muncul karena pengorbanan wanita yang polos dan tidak bersalah. Diceritakan bahwa Sri Tanjung adalah putri dan istri Patih Sidopekso. Karena kejahatan Prabu Sulahkromo yang memfitnah Sri Tanjung, patih pun berniat untuk membunuh si istri.
Kegeraman tersebut semakin menjadi saat si istri tidak mengakui fitnah sang raja. Dengan Niat yang baik, Sri tanjung yang setia dengan suaminya pun memberi permintaan terakhir. Permintaan tersebut dijadikan bukti, yang mana jika darahnya yang mengalir di sungai wangi maka dia tidak bersalah. Dan wangilah sungai tersebut, yang disebut banyuwangi.
Masa Pemerintahan Inggris Dan Belanda
Selain kisah tersebut, nama Banyuwangi juga terukir di dalam sejarah sejak hari jadinya di tanggal 18 desember 1771. Disebutkan pada saat itu, adalah puncak perang Puputan Bayu yang terjadi di salah satu kota jawa timur ini. Perang tersebut adalah kisah upaya VOC untuk merebut ekspansi pusat perdagangan di Blambangan yang dikuasai oleh inggris.
Dari informasi tersebut, bisa dikatakan bahwa cerita rakyat memiliki faktor besar di dalam pembentukan nama suatu daerah. Arti kata banyu wangi sendiri merujuk pada cerita rakyat akan pengorbanan wanita yang tidak bersalah. Namun, sejarah ekspansi VOC melawan Inggris di dalam perang puputan bayu juga menjadi cerita di balik asal usul dan hari jadi Banyuwangi.