Candi Borobudur menjadi salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia. Di balik ukurannya yang besar, candi ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Pembangunan candi dimulai sejak abad kesembilan. Pada waktu, kawasan Magelang diduduki oleh dinasti Syailendra. Raja Samaratungga sendiri merupakan raja yang memerintah dinasti Syailendra. Raja memberikan titah untuk membuat sebuah candi. Gunadharma merupakan arsitek dibalik pembangunan candi Borobudur.
Tanpa menggunakan teknologi, Gunadharma mampu menggambar rancangan candi dengan luas tanah hingga ratusan meter persegi. Pembangunan candi Borobudur menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Diperlukan waktu selama 50 hingga 70 tahun sehingga candi dapat berdiri seperti saat ini. Lamanya waktu pembangunan membuat sang arsitek tidak memiliki kesempatan untuk melihat bangunan candi secara langsung. Nama Borobudur memiliki makna bukit. Candi ini kala itu berada disebuah bukit.
Candi Borobudur juga menjadi saksi untuk sejarah di Indonesia lainnya. Ketika ajaran agama Budha menjadi agama yang banyak dipeluk oleh warga, candi ini menjadi tempat dimana kegiatan keagamaan diberlangsungkan. Candi Borobudur bahkan berperan sebagai pusat keagamaan Budha dan kegiatan kerajaan di Nusantara. Peran candi Borobudur mulai beralih semenjak agama Islam masuk ke tanah air. Pengaruh agama Islam emmbuat candi ditinggalkan oleh warga yang berpindah ajaran agama. Candi kemudian tertimbun abu vulkanik hingga beberapa abad dan terpendam di bawah tanah.