Kenali Sejarah Apa Itu Merkuri dalam Kosmetik dan Bahayanya

Kosmetik erat kaitannya dengan kaum hawa. Pada dasarnya kosmetik memang bertujuan untuk membuat penampilan menjadi lebih fresh dan segar. Kosmetik juga mengalami perkembangan. Jenis kosmetik pada zaman dulu tidak sebanyak zaman sekarang. Contohnya, sekarang produk untuk bibir tidak hanya lipstick saja, tapi juga ada lipmatte, lipgloss, lip plumper, lip balm, dan lip oil. Keberagaman produk ini tentu saja mengikuti permintaan konsumen. Jika dilihat dari semakin beragamnya produk kosmetik, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa permintaan konsumen kian meningkat. Sejak dulu, untuk melindungi hak konsumen pemerintah telah menugaskan BPOM untuk mengawasi peredaran kosmetik di pasaran. Sayangnya, upaya tersebut ternyata belum berhasil menyintas konsumen ilegal di pasaran. Hal ini bsia disebabkan karena kurang tegasnya BPOM atau liciknya para oknum nakal tersebut. Oleh karena itu, anda sebagai konsumen sebaiknya lebih berhati-hati dan mengecek paling tidak dua kali sebelum membeli kosmetik. Karena, beberapa kosmetik ilegal mengandung merkuri yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Berikut adalah penjelasan bahaya merukri untuk kesehatan.

Kenali Merkuri dan Bahayanya untuk Kesehatan

Pada zaman dulu, merkuri digunakan sebagai campuran bedak dan digunakan oleh bangsawan eropa. Ada seorang ratu yang sangat terkenal karena menggunakan merkuri di wajahnya. Wajah ratu tersebut sangat halus, mulus, dan licin seperti porselen. Namun dalam jangka panjang ternyata wajah sang ratu rusak. Ratu malu dan tidak mau menunjukkan wajah asli di depan rakyatnya sehingga dia terus mempertebal bedak merkuri yang dipakai. Ratu tersebut akhirnya meninggal diduga karena overdosis merkuri. Kasus hampir serupa terjadi di sebuah pulau kecil di Jepang. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1940an dimana merkuri masih digunakan sebagai campuran kosmetik. Masyarakat jepang memang terkenal suka mengkonsumsi ikan. Namun pada masa itu secara tiba-tiba hampir semua bayi yang lahir di pulau tersebut cacat. Entah itu cacat karena bentuk tubuh tidak lengkap atau cacat fisik. Kasus demi kasus lahirnya bayi cacat terus dilaporkan sehingga mengundang peneliti. Peneliti dilakukan selama bertahun-tahun dan betapa mengejutkannya ternyata bayi-bayi cacat tersebut adalah akibat paparan tidak langsung merkuri. Ternyata, sebuah pabrik kosmetik berdiri dan membuang limbah ke laut. Limbah laut tersebut dimakan oleh ikan-ikan. Orang jepang yang hobi memakan ikan mengkonsumsi hewan laut yang memakan merkuri. Karena hal tersebut, bayi-bayi yang dikandung terpapar secara tidak langsung dan berakhir cacat. Sekarang kandungan merkuri dalam kosmetik sudah dilarang karena sangat berbahaya dan bisa memicu kanker.

Produk Kosmetik yang Mengandung Merkuri dan Harus Dihindari

Meski sudah dikoar-koarkan bahaya merkuri untuk kesehatan, masih saja ada oknum yang memasukkan kandungan merkuri dalam kosmetik. Oknum-oknum tersebut adalah oknum tidak bertanggungjawab dan hanya berorientasi pada uang tanpa memikirkan kesehatan konsumen. Pasalnya tidak bisa dipungkiri kosmetik yang mengandung merkuri punya efek yang lebih bagus di wajah. Contohnya, wajah lebih halus, mulus, dan cerah. Namun jika digunakan dalam jangka panjang merkuri bisa merusak jaringan kulit. Orang yang mengoleskan atau menggunakan merkuri langsung dikulit dalam jangka panjang akan timbul urat-urat merah, flek hitam, dan sensitif terhadap matahari. Parahnya lagi, merkuri bisa memicu terjadinya kanker. Lantas bagaimana oknum tersebut memasukkan merkuri dalam produknya? Biasanya oknum menggunakan jasa maklon kosmetik. Ketika sudah sepakat, maklon akan memproduksi kosmetik sesuai permintaan oknum. Jika sudah, kemungkinan besar oknum sendiri yang memasukkan merkuri ke dalam kosmetik yang akan dia jual. Produk yang kerap ditemukan kosmetik adalah bedak, cream pagi atau malam, dan foundation.